Biografi Adolf “Jagal dari
Jerman” Hitler
Agustinus Pambudi, The Death of Adolf Hitler Kematian
Adolf Hitler, Yogyakarta: Narasi, 2005.
Buku ini merupakan buku yang ditujukan untuk pembaca
narasi sejarah tanpa adanya analisis sejarah. Buku yang menularkan cerita
mengalir saja bagaikan air. Buku ini lebih kepada biograpfi Adolf Hitler yang
disajikan secara singkat. Perlu diakui ketika pertam kali membuka sampul buku
ini, tidak terdapat ISBN, katalog perpustakaan nasional, kata pengantar dan
pendahuluan. Bisa dikatakan bahwa buku ini adalah buku “siluman” dan buku
populer saja. Bagian-bagian yang ditinggalkan terutama untuk kat pengantar dan
pendahuluan/sebab musabab buku ini ditulis menyebabkan pembaca meraba-raba isi
buku lebih dalam sehingga membuat ketertarikan bagi pembaca.
Buku ini
merupakan biografi singkat dari Adolf Hitler. Buku ini secara baik telah
membagi perjalan hidup Hitler dalam tiga babak kehidupan.
Ketiga babak
kehidupan Hitler yakni.
Babak pertama
adalahdari Wina ke seluruh Eropa (1889-1944). Hitler lahir Hitler lahir pada 20
April 1889 pukul 18.30, di Brunau yang terletak di pinggir Sungai Inn. Tempat
kelahiran Hitler adalah sisi sungai yang termasuk kawasan Austria, sedangkan
sisi lainnya di seberang sungai merupkan wilayah Jerman. Hitler tumbuh
berkembang dengan cara bersusah payah untuk hidup. Masa-masa kesusahan Hitler
terjadi ketika ia masih kanak-kanak hingga remaja. Kemudian ia mulai terjun ke
dunia politik pad tahun 1919 dengan bergabung ke dalam partai buruh jerman—yang
kelak berubah menjadi NAZI. Pada tahun 1923 Hitler melakukan pemberontakan yang
meyebakan ia dipenjara. Di dalam penjara inilah Hitler menulis buku Mein
Kampf (Perjuanganku) yang memuat ide-ide gila Hitler. Serta akhirnya,
Hitler mampu meraih membentuk pasukan SS (Schutzstaffel). Pasukan yang
memberikan kontribusi bagi Hitler untuk meraih kekuasaan Jerman. Setelah
berhasil meraih kekuasaan Jerman Hitler segera melakukan tindakan-tindakan
militer untuk menkalukkan Eropa. Pertam Hitler menaklukkan Austria dan
Cekoslovakia, melakukan perjanjian tidak saling menyerang dengan Rusia, meyrang
Polandia dengan istilah blitzkrieg (serangan kilat)
Babak kedua
kehidupan Hitler adalah babak Kehancuran dan Pengkhianatan. Pengkhianatan
dimulai dengan komplotan stauffenberg, yakni komplotan yang menginginkan
kematian Hitler. Kehancuran-kehancuran Hitler mulai nampak ketika pasukan
Inggris-Amerika dan Rusia mendekati pusat kekuasaan pada April 1945. dalam bab
ini tidak hanya masalah perang saja yang dibicarakan dalam menunggu detik-detik
kehancuran Hitler. Ada beberapa bab yang bisa digambarkan tidak sesuai dengan
Bbai ini seperti cerita tentang ramalan Horoskop terhadap keyakinan bahwa
Hitler akan membawa Jerman pada masa gemilang setelah Roosevelet meninggal,
kemudian diceritakan pula tentang Eva Braun yang merupakan teman wanita Hitler.
Setelah diajak keluar dari pembahasan. Pembaca dikembalikan lagi dengan suasana
pertempuran detik-detik kehancuran Hitler. Mulai dari Serangan Baik dari pihak
Sekutu untuk meruntuhkan Hitler sampai pada upaya pengkhianatan dari
orang-orang kepercayaan Hitler. Orang-orang kepercayaan Hitler seperti Goering
dan Himmler mulai melakukan pengkhianatan dengan menyatakan menyerah kepada
Sekutu. Cerita-cerita ang dibenagun pada bab ini sungguhlah menarik dan enak
dibaca. Terutam apada bagain pengkhianatan dan reaksi Hitler menjelang
kekalahannya.
Pada pembahsan
terakhir buku ini membahas mengenai Hemusan Nafas Terakhir. Hembusan Nafas
terakhir ynag dimaksudkan adalah detik-detik terakhir sebelum Hitler mengakhiri
kehidupannya dengan bunuh diri. Pada Bab ini yang paling miris dalah cerita
tentang pembunuhan anak-anak Goebbels yang dibunuh dengan disuntik racun atas
perintah aayahnya sendiri. Bab ini menceritakan hal-hal pilu seperti mayat
Hitler, Eva Braun dan keluarga Goebbles kesemuanya dibakar untuk meninggalkan
jejak bagi Sekutu. Setelah kematian Hitler inilah melalui jenderal Doenitz
akhirnya Jreman menyerak kepad sekutu pada 7 Mei 1945. Dengan berkhirnya era
Hitler mak berkahirnya sejarah kelan perang Dunia II yang terjadi di Eropa. Tak
hanya itu saja, Hitler dianggap sebagai pencapaian terbesar dalam sejarah umat
manusia yang tak akan bisa dicapai oleh Napoleon Bonaparte sekalipun dalam
bidang wilayah taklukan Jerman pada masa kepemimpinan Hitler di Jerman.
Dengan begitu,
buku ini perlu tinjaun lebih jauh lagi agar sesuai dengan kode etik penerbitan
buku. Serta, buku ini bisa dijadikan sebagi bahan bacaan yang ringan dalam
melihat kepemimpinan Adolf Hitler.